Rabu, 07 Desember 2011

Seuntai Huruf yang Bersatu Menjadi Kata, dan Bergabung Menjadi Kalimat Sehingga Pada Akhirnya Jadilah Suatu Paragraf

Mengapa. . .
Itulah kata pertama yang saya ungkapkan manakala saya menemukan suatu permasalahan, entah mengapa setiap kali saya mengalami problema dalam hidup semuanya terkesan monoton. Tetapi saya yakin, Tuhan punya tujuan dibalik semua itu. Monoton, yang itu lagi dan yang itu lagi. Apakah semua itu disebabkan karena saya ini terlalu dimanja? ataukah apa? dan saya bingung. Hingga pada akhirnya, saya pun melakukan apa yang disarankan oleh salah satu idola saya yaitu Ebiet G. Ade untuk bertanya pada rumput yang bergoyang. Entah goyang apa yang dimaksud dalam lirik lagunya itu, goyang inul kah? goyang dombret kah? atau goyang boy band yang sedang "mendemami" kalangan muda khususnya saya? Tentunya yang dia maksud bukanlah itu. Tapi apa?
Sudahlah, tak perlu dibahas. Hanya saja saya pun merasakan hal yang sama dengan kalian. Perasaan yang timbul ketika kalian membaca postingan saya ini. Tak usah disebutkan!

Kembali pada pokok permasalahan, mengenai masalah yang monoton. Bukankah suatu permasalahan yang terjadi menuntut kita untuk berfikir? hingga pada akhirnya membuat kita beranjak dewasa? Lalu kapan kesempatan saya untuk dewasa jika dimanja terus-menerus?

Bagaimanakah solusinya bray? tolonglah saya dengan cara berikan komentar di postingan saya ini. Agar saya tak perlu ketik REG (spasi).

Brief History of M.U.S.E

Buat Lo...yang ngaku ngefans sama yang namanya M.U.S.E wajib baca ini !!!!!!


Anggota Muse bermain selama mereka tinggal di Teignmouth Community College pada awal 1990-an, namun pembentukan Muse dimulai ketika Bellamy berhasil mengikuti audisi untuk gitaris di band Dominic Howard. Mereka meminta Chris Wolstenholme - yang bermain drum pada saat itu - untuk belajar bermain bass untuk band, Wolstenholme setuju dan mengambil pelajaran itu, sementara Bellamy harus menjadi penyanyi dan penulis lagu untuk band.
Nama band pertama Bellamy dan Howard adalah Gothic Plague, Fixed Penalty, dan setelah itu Rocket Baby Dolls. Dengan image gothic untuk bersaing dalam petarungan antar band. Dan tak lama setelah itu, mereka mengganti nama menjadi Muse, berpindah dari Teignmouth .Nama "Muse" itu terinspirasi oleh guru seni Matthew Bellamy yang menyebutkan kata "Muses". Bellamy kemudian mencarinya di kamus dan memutuskan untuk memendekkannya menjadi "Muse". Ini juga digunakan karena pendek dan mereka merasa terlihat bagus di poster.

Selasa, 08 November 2011

Bunter, the Best Village for Me. . .hahaha,

Desa Bunter, begitulah orang menyebut kampungku tercinta. Meskipun ku tak terlahir di sana, tapi tempat ini merupakan tempat yang menutrisi jiwa, raga, dan fikiran hingga membuatku sampai seperti sekarang ini. Banyak sekali perubahan yang kualami semenjak ku datang 15 tahun yang lalu, jalan yang tadinya becek tak beraturan kini berubah menjadi "semi hotmix", meskipun tak sesempurna jalan di perkotaan sana. Rumah yang tadinya hanya jarang-jarang dan sederhana, sekarang sudah berubah seakan disulap menjadi rumah-rumah gedongan. Diriku patut berbangga, karena tepat di halaman rumahku masih tersisa sebidang tanah persawahan yang cukup indah untuk ku nikmati di pagi hari dengan udara segarnya.
  Selain keindahan alamnya, Desa Bunter juga memiliki keanekaragaman mata pencaharian yang cukup kompleks. Mulai dari petani, peternak, pekerja sambilan, wirausahawan, sampai pekerja kantoran. Begitu juga dengan kekayaan alam yang dimiliki, contohnya saja area perhutanan yang cukup luas mencakup sekitar 3 dusun dari total 7 dusun yang ada, yaitu; Dsn. Cibangban, Dsn. Cikondang, dan Dsn. Cisadap.

Hal lain yang menjadi ciri khas masyarakat Bunter meskipun mungkin tak banyak dikenal oleh khalayak banyak, yaitu selalu digelarnya kegiatan adventure dengan menggunakan kendaraan roda 2 melintasi perkebunan jati yang terdapat di Bunter. Dengan tuan Eboe sebagai sohibul bait, kegiatan adventure senantiasa digelar jika ada momen-momen yang dianggap bersejarah. Maka tak heran jika banyak orang yang berasal dari luar kota yang ikut berpartisipasi dalam event ini.
Sesuatu yang unik yang dimiliki oleh masyarakat di lingkungan ini adalah hobinya yang sama dan hampir dimiliki oleh setiap warga laki-laki, mulai dari anak-anak sampai kakek-kakek. Hobi tersebut adalah memancing di sungai, hingga saking gemarnya memancing bantaran sungai cirende pun selalu penuh dengan manusia-manusia penggemar mancing. Haha.



Itulah cerita singkat mengenai Desaku Tercinta. . . Apabila kalian tertarik untuk berkunjung, datanglah sesuka kalian anytime. OK? Dengan alamat: Jl. Cisaga-Kawali km. 10 Sukadana Ciamis.