Rabu, 07 Desember 2011

Seuntai Huruf yang Bersatu Menjadi Kata, dan Bergabung Menjadi Kalimat Sehingga Pada Akhirnya Jadilah Suatu Paragraf

Mengapa. . .
Itulah kata pertama yang saya ungkapkan manakala saya menemukan suatu permasalahan, entah mengapa setiap kali saya mengalami problema dalam hidup semuanya terkesan monoton. Tetapi saya yakin, Tuhan punya tujuan dibalik semua itu. Monoton, yang itu lagi dan yang itu lagi. Apakah semua itu disebabkan karena saya ini terlalu dimanja? ataukah apa? dan saya bingung. Hingga pada akhirnya, saya pun melakukan apa yang disarankan oleh salah satu idola saya yaitu Ebiet G. Ade untuk bertanya pada rumput yang bergoyang. Entah goyang apa yang dimaksud dalam lirik lagunya itu, goyang inul kah? goyang dombret kah? atau goyang boy band yang sedang "mendemami" kalangan muda khususnya saya? Tentunya yang dia maksud bukanlah itu. Tapi apa?
Sudahlah, tak perlu dibahas. Hanya saja saya pun merasakan hal yang sama dengan kalian. Perasaan yang timbul ketika kalian membaca postingan saya ini. Tak usah disebutkan!

Kembali pada pokok permasalahan, mengenai masalah yang monoton. Bukankah suatu permasalahan yang terjadi menuntut kita untuk berfikir? hingga pada akhirnya membuat kita beranjak dewasa? Lalu kapan kesempatan saya untuk dewasa jika dimanja terus-menerus?

Bagaimanakah solusinya bray? tolonglah saya dengan cara berikan komentar di postingan saya ini. Agar saya tak perlu ketik REG (spasi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar